Madinah adalah satu dari dua kota suci yang menjadi destinasi umat muslim dalam melaksanakan ibadah umroh serta haji. Tujuan utama kaum muslimin ke kota Madinah tentu saja adalah untuk beribadah di Masjid Nabawi serta berziarah ke makam Nabi.

Keistimewaan lain Masjid Nabawi yaitu pahala sholat di sini yang nilainya 1.000 kali lipat daripada sholat di masjid yang lain, kecuali Masjidil Haram.

Rasulullah bersabda, "Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama seribu kali dari sholat di masjid lain." (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, kota yang dulunya bernama Yatsrib ini juga memiliki banyak tempat bersejarah serta tempat menarik yang layak menjadi destinasi wisata.

Tak harus jauh-jauh, di sekitar Masjid Nabawi saja ada cukup banyak lokasi yang bisa kita kunjungi dengan berjalan kaki. Di postingan ini, kita akan membahas 9 diantaranya.

9 Destinasi Wisata di Sekitar Masjid Nabawi

1. Masjid Ghamamah

Ghamamah berarti awan. Dinamakan demikian sebab di masjid yang dulunya berupa tanah lapang ini Rasulullah pernah melakukan salat istisqa, memohon kepada Allah agar menurunkan hujan. Seusai Rasulullah berdoa, datanglah awan-awan dan kemudian turun hujan.

Dulunya masjid ini disebut sebagai Al Mushalla yang berarti tempat salat. Disebut demikian sebab menurut sejarahnya, masjid ini sebelumnya berupa tanah lapang yang biasa digunakan Rasulullah untuk mendirikan sholat Id (Idul Fitri maupun Idul Adha). Sebagaimana kita ketahui bahwa pelaksanaan Salat Id disunnahkan dilakukan di tanah lapang atau tempat yang terbuka.

Masjid ini dibangun pertama kali pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Kemudian diperbaiki di masa kesultanan Turki Utsmani, dan terakhir dilakukan renovasi pada era kepemimpinan Raja Fahd.

Dari segi ukuran, masjid ini bisa dikatakan kecil. Bangunannya memiliki ciri khas susunan batu basal berwarna abu-abu dengan kubah-kubah kecil berwarna putih dan sebuah menara kecil yang juga berwarna putih. Letaknya sekitar 300 meter di sebelah barat Masjid Nabawi.

2. Masjid Abu Bakar

Sekitar 40 meter di sebelah kanan Masjid Ghamamah terdapat sebuah bangunan putih dengan bagian depan bangunan terdiri dari susunan batu basal berwarna abu-abu tua dan pintu kayu berwarna merah kecoklatan. Sebuah kubah berukuran cukup besar berwarna putih dan menara kecil yang juga berwarna putih menjadi ciri khasnya. Bangunan ini adalah Masjid Abu Bakar Ash Shiddiq.

Sama seperti Masjid Ghamamah, di tempat dibangunnya Masjid Abu Bakar ini dulunya juga pernah digunakan Rasulullah untuk Salat Id, yang kemudian diikuti oleh Abu Bakar. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa di masjid ini dulunya berdiri rumah Abu Bakar.

Masjid ini pertama kali dibangun pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Bani Umayyah dan namanya dinisbatkan kepada nama sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq. Bangunan yang ada sekarang adalah hasil renovasi dari era kesultanan Turki Utsmani.

3. Masjid Ali bin Abi Thalib

Terletak beberapa puluh meter di sebelah utara Masjid Abu Bakar. Warnanya putih dan di bagian bawahnya berwarna abu-abu.

Sejarahnya hampir sama seperti Masjid Ghamamah dan Masjid Abu Bakar di mana dahulu pernah digunakan Rasulullah untuk melakukan salat Id. Area-area yang sekarang berdiri masjid tersebut memang dahulunya berupa tanah lapang.

Masjid ini masih sering dikunjungi oleh jamaah umroh atau haji dari berbagai penjuru dunia, tetapi sudah tidak digunakan untuk salat. Sekarang ini area di sekitar Masjid Ali lebih banyak digunakan sebagai tempat parkir jamaah atau para pekerja yang bekerja di sekitar Masjid Nabawi.

4. Masjid Umar bin Khattab

Masjid ini terletak di dekat jalan Baabus Salam, kurang lebih 600 meter di sebelah barat daya Masjid Nabawi. Bangunannya terbuat dari batu basal, berbentuk segi empat berwarna putih dengan sisi-sisi sepanjang sekitar 8 meter. Terdapat sebuah kubah dan menara.

Ada beberapa pendapat tentang sejarah masjid ini, salah satunya adalah bahwa di masjid inilah dulu terletak rumah sahabat Umar bin Khattab.

Sekarang ini di kiri kanan Masjid Umar terdapat bangunan hotel yang menjulang sehingga keberadaan masjid ini sendiri menjadi tidak begitu menonjol.

5. Masjid Utsman bin Affan

Jika kita keluar dari pintu 6 Masjid Nabawi dan berjalan lurus ke depan, kita akan bertemu dengan sebuah masjid yaitu Masjid Utsman bin Affan.

Masjid yang cukup cantik, berwarna putih, dengan sebuah kubah tanpa menara. Terletak di tepi jalan raya dan dekat dengan jalan layang.

6. Masjid Bilal bin Rabbah

Masjid Bilal bin Rabbah dibangun untuk mengenang sahabat yang juga muadzin Rasulullah yaitu Bilal bin Rabbah. Terletak di tepi jalan raya yang cukup padat aktivitasnya.

Dibangun pada awal abad ke-15 Hijriyah. Bangunannya berwarna putih dengan kubah berwarna hijau dan menara yang puncaknya juga berwarna hijau

7. Museum Al Qur’an/ The Holy Qur’an Exhibition

Museum ini berdiri sejak tahun 1984. Lokasinya di sekitar Masjid Nabawi, kurang lebih 10 menit berjalan kaki dari pintu 5.

Pengunjung dibagi dalam rombongan-rombongan dan ditemani oleh seorang pemandu yang menjelaskan bagian-bagian dari museum tersebut. Biasanya jamaah umroh dari Indonesia akan dijadikan satu dengan jamaah umroh yang juga berasal dari Indonesia dan pemandu yang juga berbahasa Indonesia.

Masuk museum ini tidak dipungut biaya alias gratis. Di akhir kunjungan, para pengunjung bisa mampir ke toko yang menjual Al Qur’an buatan Arab Saudi. Ada juga parfum, sajadah, hiasan dinding, dan sebagainya.

Sayangnya semenjak pandemi hingga saat ini (Juli 2022) museum ini belum dibuka kembali.

8. Makam Baqi' (Baqi' Al Gharqad)

Makam Baqi' terletak di bagian timur Masjid Nabawi, memiliki luas area sekitar 175.000 m² dan dikelilingi oleh pagar yang cukup tinggi. Ciri khas makam yang ada di Baqi ini adalah semua seragam, yaitu hanya berupa gundukan pasir dengan nisan batu.

Pemakaman ini telah ada sejak masa Rasulullah dan menjadi istimewa sebab banyak sahabat dan keluarga Nabi yang dimakamkan di sana, diantaranya adalah Utsman bin Affan, Abbas bin Abdul Muthalib, Abdurrahman bin Auf, Abu Hurairah, dan banyak lagi. 

Dari kalangan keluarga Nabi ada ummul mukminin Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, dan Saudah binti Zam'ah. Sedangkan putra putri Nabi yang dimakamkan di Baqi adalah Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Ibrahim.

Makam ini selalu ramai dikunjungi oleh para jamaah haji dan umroh, tetapi yang boleh memasuki area makam hanya jamaah laki-laki saja. Sedangkan jamaah perempuan bisa melihat dan mendoakan dari balik pagar saja.

9. Restoran Indonesia Al Qarat

Setelah puas mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan museum yang menambah khazanah pengetahuan, sudah pula berziarah ke makam para sahabat dan keluarga Nabi, maka tiba waktunya untuk berwisata kuliner dengan citarasa Indonesia yaitu di restoran Al Qarat (bukan endorse ya).

Restoran ini terletak di dekat pintu 16. Menyajikan masakan Indonesia dengan menu yang cukup lengkap. Dari oseng-oseng, sayur asem, tempe goreng, sampai bakso semua ada. Cita rasanya pun tak berbeda jauh dengan masakan yang biasa kita makan di Indonesia. 

Jangan khawatir soal harga, sebab harga makanan di restoran ini cukup bersahabat dengan kantong jamaah Indonesia yang suka sekali mengkonversi kurs sebelum beli-beli sesuatu. Eh, betul begitu kan, ya? Hehe.

Nah, itu tadi 9 destinasi wisata yang ada di sekitar Masjid Nabawi dan bisa ditempuh cukup dengan berjalan kaki. Jangan lupa untuk memasukkan ke dalam 'daftar wajib kunjung' saat berada di Madinah, ya.