PT. Madinah Iman Wisata - Cab. Batang merupakan travel umroh terbaik di Batang. Dengan pengalaman melayani jamaah selama 5 tahun menjadikan MIW Batang sebagai Biro Perjalanan Umroh & Haji yang dapat Dipercaya dan Amanah.
Alasan Pilih Travel Umroh MIW Batang
Favoritnya Warga Batang
Travel Umroh & Haji favorit bagi warga Batang
MIW Batang telah beroperasi sejak 2017 dan lebih dari 1.000 jama'ah telah mempercayakan penyelenggaraan haji dan umrohnya bersama MIW Batang.
Memiliki Izin Resmi
Travel Umroh Terpercaya di Batang
PT. Madinah Iman Wisata cabang Batang telah memiliki izin Resmi dari Kementrian Agama RI untuk penyelenggara Umroh dengan Nomor SK Umroh No U.215 2021 dan Izin Resmi Penyelenggara Haji dengan nomor SK Haji No. 319 2021
Predikat Akreditasi "A"
Travel Umroh dengan peringkat Akreditasi "A" di Batang
Alhamdulillah, MIW Batang sudah mendapatkan peringkat sebagai Agen Travel Umroh Terbaik, yaitu dengan Predikat "A" dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Jadwal Keberangkatan Pasti
Biro Umroh dengan Pelayanan Terbaik di Batang
MIW Batang berani menjamin Pasti Keberangkatannya karena kami Sudah Booking Seat Pesawat dan Hotel di Tanah Suci terlebih dahulu sebelum penawaran paket Umroh di terbitkan.
Hotel Dekat Masjid
Agen Travel Umroh Terbaik di Batang
Paket Umroh Madinah Iman Wisata Batang memprioritaskan Jarak Hotel dan Masjid Dekat, agar Anda bisa menikmati rangkaian ibadah dengan nyaman dan tidak mudah lelah.
Tidak Repot Sendiri
Rekomendasi Travel Umroh Terbaik di Batang
Bersama MIW Batang kami melayani detail mulai dari Pendampingan Pembuatan Paspor dan Suntik Miningitis hingga perjalanan Umroh Anda sejak pra keberangkatan sampai kepulangan Anda ke tanah air.
Bonus Wisata Religi
Travel Umroh Madinah Iman Wisata Batang
Madinah Iman Wisata melengkapi rangkaian ibadah Umroh Anda dengan Kegiatan City Tour, menapaki Hikmah Kisah dan Inspirasi di balik Tempat-tempat Bersejarah di Tanah Suci.
Pembimbing Berpengalaman
Travel Umroh MIW Batang
Sebelum pandemi, MIW Batang tercatat telah Memberangkatkan Rata-rata 3 Bulan Sekali. Berbekal dari pengalaman tersebut maka para pembimbing (para Ustad) kami semakin mengerti apa yang dibutuhkan jamaah dalam bimbingan ibadah.
Umroh Bareng Wonge Dewe
Biro Umroh Terbaik di Batang
Jamaah Madinah Iman Wisata Batang lebih kekeluargaan dan guyub karena baik Pembimbing maupun Jamaah Mayoritas dari Batang, Pekalongan, Kendal, Semarang dan sekitar, sehingga ikatan antar jamaah baik saat maupun setelah umroh sangat kuat.
Daftar Paket Umroh MIW Batang Tahun 2024
Informasi Tambahan dari Travel Umroh Batang
Syarat Pendaftaran Umroh
1.
KTP fotocopy
2.
KK fotocopy
3.
Fotocopy Buku Nikah bagi suami istri / Fotocopy Akte Lahir / Ijazah bagi yang belum menikah
4.
Pas foto ukuran 4 x 6 = 3 lembar latar belakang putih, tidak berkacamata, dan menggunakan hijab bagi perempuan. Dan pas foto ukuran 3 x 4 = 3 lembar latar belakang putih, tampak wajah 80%, pose senyum.
5.
Membayar DP minimal Rp. 5.000.000,-
6.
Bagi lansia yang berkebutuhan khusus harus didampingi oleh kerabat keluarganya (berjenis kelamin sama).
7.
Sudah Vaksin Booster
Harga Paket Umroh Termasuk
1.
Visa Umroh
2.
Tiket Pesawat PP
3.
Akomodasi Hotel di Tanah Suci
4.
Makan 3x sehari (menu Indonesia)
5.
Pembimbing Ibadah / Guide / Muthowif
6.
Manasik Umroh
7.
City Tour Makkah dan Madinah
8.
Air Zamzam 1 Galon (5 liter)
9.
Transportasi Batang ke Bandara PP
Gallery MIW Umroh Batang
Artikel Umroh MIW Batang
Paket Umroh Batang
Informasi Tambahan dari Travel Umroh Batang
Syarat Pendaftaran Umroh
1.
KTP fotocopy
2.
KK fotocopy
3.
Fotocopy Buku Nikah bagi suami istri / Fotocopy Akte Lahir / Ijazah bagi yang belum menikah
4.
Pas foto ukuran 4 x 6 = 3 lembar latar belakang putih, tidak berkacamata, dan menggunakan hijab bagi perempuan. Dan pas foto ukuran 3 x 4 = 3 lembar latar belakang putih, tampak wajah 80%, pose senyum.
5.
Membayar DP minimal Rp. 5.000.000,-
6.
Bagi lansia yang berkebutuhan khusus harus didampingi oleh kerabat keluarganya (berjenis kelamin sama).
7.
Sudah Vaksin Booster
Harga Paket Umroh Termasuk
1.
Visa Umroh
2.
Tiket Pesawat PP
3.
Akomodasi Hotel di Tanah Suci
4.
Makan 3x sehari (menu Indonesia)
5.
Pembimbing Ibadah / Guide / Muthowif
6.
Manasik Umroh
7.
City Tour Makkah dan Madinah
8.
Air Zamzam 1 Galon (5 liter)
9.
Transportasi Batang ke Bandara PP
Panduan Umroh
Mandilah lalu usapkanlah minyak wangi ke bagian tubuhmu, misalnya ke rambut dan jenggot. Jangan mengusapkan minyak wangi ke pakaian ihram. Jika pakaian ihram terkena minyak wangi maka cucilah. Hindarilah pakaian yang berjahit. Kenakan selendang dan kain putih, juga sandal. (Payung, kaca mata, cincin dan sabuk boleh dikenakan oleh orang yang sedang ihram).
Adapun bagi wanita, maka ia mandi meskipun haid, lalu mengenakan pakaian yang ia kehendaki, tetapi harus memenuhi syarat hijab, sehingga tidak tampak sesuatu pun dari bagian tubuhnya. Juga tidak berhias dengan perhiasan dan tidak memakai minyak wangi serta tidak menyerupai laki-laki.
Jika Anda tidak mampu berhenti di miqat seperti yang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang maka mandilah sejak di rumah, lalu jika telah mendekati miqat mulailah ihram dan ucapkanlah:
لَبَّيكَ عُمْرَةً
Aku penuhi panggilanMu untuk menunaikan ibadah umrah.
Jika Anda khawatir tidak bisa menyempurnakan ibadah haji karena sakit atau lainnya maka ucapkan:
Jika aku terhalang oleh suatu halangan maka tempat (tahallul)ku adalah di mana Engkau menahanku.
Lalu mulailah mengucapkan talbiyah hingga sampai ke Makkah. Talbiyah hukumnya sunnah mu’akkadah (ditekankan), baik untuk laki-laki maupun wanita. Bagi laki-laki disunnahkan untuk mengeraskan suara talbiyah, dan tidak bagi wanita. Talbiyah yang dimaksud adalah ucapan:
Aku penuhi panggilanMu ya Allah, aku penuhi panggilanMu. Aku penuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagiMu, aku penuhi panggilanMu. Sesungguh-nya segala pujian dan nikmat serta kerajaan adalah milikMu, tidak ada sekutu bagiMu.
Disunnahkan mandi sebelum masuk Makkah, jika hal itu memungkinkan.
Peringatan:
1. Sebagian orang mempercayai bahwa pakaian yang dikenakan wanita haruslah berwarna tertentu, misalnya hijau, hitam atau putih. Ini adalah tidak benar! Sungguh tidak ada ketentuan sedikit pun tentang warna pakaian yang harus dikenakan.
2. Talbiyah yang dilakukan secara bersama-sama dengan satu suara -di mana hal ini dilakukan oleh sebagian jamaah haji adalah bid’ah. Perbuatan tersebut tidak ada contohnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga tidak dari salah seorang sahabatnya. Yang benar adalah hendaknya setiap Haji mengucapkan talbiyah sendiri-sendiri.
3. Tidak diharuskan seorang yang sedang ihram, baik laki-laki maupun wanita mengenakan terus pakaian yang ia kenakan ketika ihram sepanjang ibadahnya, tetapi dibolehkan ia menggantinya kapan dia suka.
4. Hendaknya setiap Haji benar-benar memperhatikan masalah menutup aurat, sebab sebagian laki-laki terkadang auratnya terbuka di depan orang lain, misalnya ketika duduk atau tidur, sedang dia tidak merasa.
5. Sebagian wanita mempercayai dibolehkannya membuka wajah di depan laki-laki selama masih dalam keadaan ihram. Ini adalah keliru! Ia wajib menutupi wajahnya. Di antara dalil masalah ini adalah ucapan Aisyah radhiallahu anha:
Dahulu ada kafilah yang melewati kami, sedang kami dalam keadaan ihram bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika mereka telah dekat dengan kami, salah seorang dari kami mengulurkan jilbabnya ke wajahnya, dan ketika mereka telah lewat, kami membukanya kembali. [HR. Ahmad dan Abu Daud dengan sanad hasan].
Dan dari Asma’ binti Abi Bakar radhiallahu anha, ia berkata:
Kami menutupi wajah kami dari (penglihatan) laki-laki dan sebelumnya kami menyisir rambut ketika ihram. [Dikeluarkan Al-Hakim dan lainnya, atsar ini shahih].
Jika Anda telah sampai di Masjidil Haram, dahulukanlah kaki kananmu dan ucapkan (do’a):
Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam dicurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu’. ‘Aku berlindung kepada Allah Yang Mahaagung dan dengan WajahNya Yang Mahamulia serta KekuasaanNya Yang Mahaazali dari setan yang terkutuk.
Do’a ini juga diucapkan ketika memasuki masjid-masjid yang lain.
Lalu mulailah melakukan thawaf dari hajar aswad (dan atau dari tempat yang searah dengannya, pen.), kemudian menghadaplah kepadanya dan ucapkan, Allahu Akbar, lalu usaplah hajar aswad itu dengan tangan kananmu kemudian ciumlah. Jika Anda tidak mampu menciumnya maka usaplah hajar aswad itu dengan tanganmu atau dengan lainnya, lalu ciumlah sesuatu yang dengannya Anda mengusap hajar aswad. Jika Anda tidak mampu melakukannya, maka jangan mendesak orang-orang (untuk mencapainya), tetapi berilah isyarat kepada hajar aswad dengan tanganmu sekali isyarat (dan jangan Anda cium tanganmu). Lakukan hal itu dalam memulai setiap putaran thawaf.
Berthawaflah tujuh kali putaran dengan menjadikan Ka’bah di sebelah kirimu. Lakukan raml (jalan cepat dengan memendekkan langkah) pada tiga putaran pertama dan berjalanlah (biasa) pada putaran berikutnya. Dalam semua putaran thawaf tersebut lakukanlah idhthiba’ (meletakkan pertengahan kain selendang di bawah pundak kanan, dan kedua ujungnya di atas pundak kiri). Raml dan idhthiba’ tersebut khusus bagi laki-laki dan hanya dilakukan pada thawaf yang pertama. Atau thawaf umrah bagi orang yang mengerjakan haji tamattu’ dan thawaf qudum bagi orang yang melakukan haji qiran dan ifrad.
Jika Anda telah sampai ke Rukun Yamani maka usaplah dengan tanganmu jika hal itu memungkinkan-, tetapi jangan menciumnya. Jika tidak bisa mengusapnya maka jangan memberi isyarat kepadanya. Dan disunnahkan ketika Anda berada di antara Rukun Yamani dan hajar aswad membaca do’a:
Wahai Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api Neraka.
Dalam thawaf, tidak ada do’a-do’a khusus dari tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selain do’a di atas, tetapi memang disunnahkan memperbanyak dzikir dan do’a ketika thawaf (do’a apa saja yang dikehendaki, pen.). Jika Anda membaca ayat-ayat Al-Qur’an ketika thawaf, maka itu adalah baik.
Peringatan:
1. Bersuci adalah syarat sahnya thawaf. Jika wudhu Anda batal di tengah-tengah melakukan thawaf, maka keluar dan berwudhulah, lalu ulangilah thawaf Anda dari awal.
2. Jika di tengah-tengah Anda melakukan thawaf didirikan shalat, atau Anda mengikuti shalat jenazah, maka shalatlah bersama mereka lalu sempurnakanlah thawaf Anda dari tempat mana Anda berhenti. Jangan lupa menutupi kedua pundak Anda, sebab menutupi keduanya dalam shalat adalah wajib.
3. Jika Anda perlu duduk sebentar, atau minum air atau berpindah dari lantai bawah ke lantai atas atau sebaliknya di tengah-tengah thawaf, maka hal itu tidak mengapa.
4. Jika Anda ragu-ragu tentang bilangan putaran, maka pakailah bilangan yang Anda yakini; yaitu yang lebih sedikit. Jika Anda ragu-ragu apakah Anda telah melakukan thawaf tiga atau empat kali maka tetapkanlah tiga kali, tetapi jika Anda lebih mengira bilangan tertentu maka tetapkanlah bilangan tersebut.
Sebagian Haji melakukan idhthiba’ sejak awal memakai pakaian ihram dan tetap seperti itu dalam seluruh manasik haji. Ini adalah keliru. Yang disyari’atkan adalah hendaknya ia menutupi kedua pundaknya, dan tidak melakukan idhthiba’ kecuali ketika thawaf yang pertama, sebagaimana telah disinggung di muka.
Jika Anda selesai dari putaran ketujuh, saat mendekati hajar aswad, tutuplah pundakmu yang kanan, kemudian pergilah menuju maqam Ibrahim, jika hal itu memungkinkan, lalu ucapkanlah firman Allah:
وَاتَّخِذُوا مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. [Al-Baqarah/2: 125].
Jadikanlah posisi maqam itu antara dirimu dengan Ka’bah, jika memungkinkan, lalu shalatlah dua rakaat. Pada raka’at pertama Anda membaca, setelah Al-Fatihah- surat Al-Kafirun dan pada raka’at kedua surat Al-Ikhlash.
Peringatan:
Shalat dua raka’at thawaf hukumnya sunnah dikerjakan di belakang maqam Ibrahim, tetapi melaku-kannya di tempat mana saja dari Masjidil Haram juga dibolehkan.
Termasuk kesalahan yang dilakukan oleh sebagian jamaah haji adalah shalat di belakang maqam Ibrahim pada saat orang penuh sesak, sehingga dengan demikian menyakiti orang lain yang sedang thawaf. Yang benar, hendaknya ia mundur ke belakang sehingga jauh dari orang-orang yang thawaf, dan hendaknya ia menjadikan posisi maqam Ibrahim antara dirinya dengan Ka’bah, atau bahkan boleh melakukan shalat di mana saja di Masjidil Haram.
Selanjutnya pergilah ke zam-zam dan minumlah airnya. Lalu berdo’alah kepada Allah dan tuangkan air zam-zam di atas kepalamu. Jika memung-kinkan, pergilah ke hajar aswad dan usaplah.
Lalu pergilah menuju Shafa, dan ketika telah dekat bacalah firman Allah Ta’ala:
Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah semata, tiada sekutu bagiNya, hanya bagiNya segala kerajaan dan hanya bagiNya segala puji dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang haq melainkan Dia, tiada sekutu bagiNya, yang menepati janjiNya, yang memenangkan hambaNya dan yang menghancurkan golongan-golongan (kafir) dengan tanpa dibantu siapa pun.
Ulangilah dzikir tersebut sebanyak tiga kali dan berdo’alah pada tiap-tiap selesai membacanya dengan do’a-do’a yang Anda kehendaki.
Kemudian turunlah untuk melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah. Bila Anda berada di antara dua tanda hijau, lakukanlah sa’i dengan berlari kecil (khusus untuk laki-laki dan tidak bagi wanita). Jika Anda telah sampai di Marwah, naiklah ke atasnya dan menghadaplah ke Ka’bah, kemudian ucapkan sebagaimana yang Anda ucapkan di Shafa. Demikian hendaknya yang Anda lakukan pada putaran berikut-nya. Pergi (dari Shafa ke Marwah) dihitung satu kali putaran dan kembali (dari Marwah ke Shafa) juga dihitung satu kali putaran hingga sempurna menjadi tujuh kali putaran. Karena itu, putaran sa’i yang ke tujuh berakhir di Marwah. Tidak ada dzikir (do’a) khusus untuk sa’i, karena itu perbanyaklah dzikir dan do’a serta membaca Al-Qur’an.
Peringatan:
Ada dua bid’ah saat thawaf dan sa’i yang tersebar di sebagian orang:
1. Terpaku dengan do’a-do’a tertentu pada setiap putaran, sebagaimana ditemukan dalam buku-buku kecil.
2. Jama’ah haji berdo’a bersama-sama dengan di-komando oleh seorang pemimpin (rombongan) dengan koor (satu suara) dan keras.
Para Haji hendaknya mewaspadai kedua bid’ah di atas, sebab tidak ada tuntunannya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga tidak dari salah seorang sahabatnya.
Jika selesai mengerjakan sa’i cukurlah rambut Anda (sampai bersih) atau pendekkanlah. Bagi orang yang menunaikan umrah, mencukur (gundul) rambut adalah lebih utama, kecuali jika waktu haji sudah dekat, maka memendekkan rambut lebih utama, sehing-ga mencukur (gundul) rambut dilakukan pada waktu haji. Dan tidak cukup memendekkan rambut hanya beberapa helai pada bagian depan kepala dan bela-kangnya sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian jama’ah Haji, tetapi hendaknya memendekkan tersebut dilakukan pada seluruh rambut atau pada sebagian besarnya. Adapun bagi wanita, maka hendaknya ia mengumpulkan rambutnya dan mengambil daripadanya kira-kira seujung jari. Jika rambutnya keriting (tidak sama panjang ujungnya) maka harus diambil dari tiap-tiap kepangan (genggaman).
Jika hal di atas telah Anda lakukan, berarti Anda telah menyelesaikan umrah. Dan segala puji adalah milik Allah semata.